. Seperti yang sudah kita ketahui di kala Rasulullah SAW mengasingkan diri di gua Hira, Beliau bertemu dengan Malaikat Jibril. Beliau menggigil, ketakutan lalu pulang dan minta diselimuti oleh Khadijah. Dalam keadaan berselimut itu, Malaikat Jibril kembali datang dan menyampaikan wahyu yang kedua yaitu surat Al Muddatstsir.
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ -١- قُمْ فَأَنذِرْ -٢- وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ -٣- وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ -٤- وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ -٥- وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ -٦- وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ -٧-
"
Wahai orang yang berkemul (berselimut)! bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Agungkanlah Tuhan-mu, dan bersihkanlah pakaianmu, dam tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji, dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak, dan karena Tuhan-mu, bersabarlah." (QS. Al Mudatstsir 74 : 1 - 7)..
Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama Islam dan mengajak umat manusia hanya menyembah Allah SWT. Adapun cara yang dilakukan Rasulullah SAW dalam menyiarkan agama Islam Adalah:
1. Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi
Setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kedua, mulailah beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi dengan mengajak keluarga dan sahabat-sahabat beliau.
Orang-orang yang pertama masuk Islam
a). Siti Khadijah (Isteri Rasulullah SAW)
b). Ali bin Abi Thalib (Paman Rasulullah SAW)
c). Zaid bin Haritsah (Anak Angkat Rasulullah SAW)
d). Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Rasulullah SAW)
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq
a). Utsman bin Affan
b). Zubair bin Awwam
c). Saad bin Abi Waqqash
d). Abdul Rahman bin Auf
e). Thalhah bin Ubaidillah
f). Abu Ubaidillah bin Jarrah
g). Arqam bin Abil Arqam
h). Fatimah binti Khattab
Mereka diberi gelar "
As-Saabiqunal Awwaluun" artinya orang-orang yang terdahlu. Dan yang pertama-tama masuk Islam yang mendapat pelajaran tentang Islam langsung dari Rasulullah SAW di rumah Arqam bin Abil Arqam.
2. Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr :
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
"
Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik." (QS. Al Hijr 15 : 94).
Dengan turunnya ayat ini, Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai di kalangan masyarakat Mekkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin bertambah.
Bagaimana Tanggapan Orang Quraisy
Orang-orang Quraisy marah dan melarang penyiaran Islam, bahkan nyawa Rasullullah SAW terancam. Rasulullah SAW beserta para sahabatnya semakin kuat dan tangguh. Tantangan dan hambatan dihadapi dengan tabah serta sabar. Walaupun ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan, menjelek-jelekan, melawan Al Qur'an dan memberikan tawaran bergantian dalam penyembahan.
Dakwah secara terang-terangan ini, walaupun banyak tantangan, namun banyak juga yang masuk agama Islam. Dalam penyiarannya, Rasulullah SAW pergi ke Habasyah (Etiopia), Thaif dan Yatsrib (Madinah), sehingga Islam semakin meluas dan banyak pengikutnya.
Pada
Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW tahun ke 10 pada saat "
Amul Khuzni" artinya tahun duka cita, yaitu Abu Thalib dan Siti Khadijah wafat serta umat Islam pada sengsara. Di tengah kesedihan ini Nabi Muhammad SAW di jemput oleh Malaikat Jibril untuk
Isra Mi'raj yaitu sebuah perjalanan dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT untuk menerima perintah
Shalat Lima Waktu.