, tentunya cerita ini menarik dan penting untuk diketahui sebagai tambahan wawasan tentang Islam dan nabi kita Nabi Muhammad SAW, berikut ceritanya....
Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW
Kebiasaan pemuka pada saat itu. Apabila mempunyai bayi, maka bayi yang baru lahir itu harus dititipkan pada kaum ibu di pedesaan. Dengan tujuan agar bayi tersebut dapat menghirup udara segar dan bersih serta untuk menjaga kondisi tubuh ibunya agar tetap sehat.
Menurut riwayat, Setelah Nabi Muhammad SAW dilahirkan dan disusui olrh ibunya hanya beberapa hari saja. Tsuaibah menyusui 3 hari setelah itu oleh Abdul Munthalib di susukan kepada Halimah Sa'diyah isteri Haris dari Kabilah Banu Saad.
Semenjak kecil Nabi Muhammad memiliki keistimewaan, yaitu badannya sangat besar. Usia 5 bulan beliau sudah dapat berjalan dan pada usia 9 bulan sudah lancar berbicara serta pada usia 2 tahun sudah menggembalakan kambing dan wajahnya memancarkan cahaya.
Subhanallah...
Nabi Muhammad SAW diasuh Halimah selama 6 tahun. Pada usia 4 tahun beliau di dekati Malaikat Jibril dan menelentangkannya lalu membelah dada dan mengeluarkan hati serta segumpal darah. Malaikat Jibril mencucinya, kemudian menata kembali ke tempatnya dan Nabi Muhammad SAW tetap dalam keadaan bugar.
Dengan adanya peristiwa itu, Halimah khawatir dan mengembalikan Nabi Muhammad SAW ke ibunya. Pada usia 6 tahun, beliau diajak ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya di
Yatsrib dengan menempuh perjalanan sejauh 500 km. Dalam perjalanan pulang ibunya (Aminah) sakit dan meninggal di
Abwa yang terletak diantara Mekkah dan Madinah.
Nabi Muhammad SAW lantas di temani Ummu Aiman ke Mekkah dan diantarkan ke tempat kakeknya, yaitu Abdul Munthalib. Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW menjadi anak yatim piatu tidak mempunyai ayah dan ibu. Abdul Munthalib sangat menyayangi Cucu ini (Nabi Muhammad SAW) dan pada usia 8 tahun 2 bulan 10 hari Abdul Munthalib wafat, kemudian Nabi di asuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.
Abu Thalib mengasuh dan menjaga Nabi sampai umur lebih dari 40 tahun. Pada usia 12 tahun Nabi diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan bertemu dengan pendeta Bahira. Untuk keselamatan Nabi, Bahira meminta Abu Thalib untuk kembali ke Mekkah.
Ketika Nabi berusia 15 tahun terjadi perang Fijar antara kabilah Quraisy bersama Kinanah dengan Qais Ailan. Dalam perang ini Nabi ikut bergabung dengan mengumpulkan anak-anak panah buat paman-paman beliau utnuk di lemparkan kembali ke musuh.
Pada masa remajanya, Nabi biasa menggembala kambing. Pada usia 25 tahun berdagang barang milik Khadijah ke Syam. Nabi dipercaya untuk berdagang di temani oleh Maisyarah. Dalam berdagang Nabi selalu jujur dan amanah sehingga keuntungannya melimpah ruah.
Tentang cara berdagangnya Nabi di ceritakan maisyarah kepada Khadijah, lantas Khadijah tertarik dan mengutus Nufaisah Binti mun-ya untuk menemui Nabi agar mau menikah dengan Khadijah. Mendapat pinangan tersebut, Nabi memusyawarahkan dengan pamannya dan disetujuinya. Akhirnya Khadijah menikah dengan Nabi dengan mas kawin 20 ekor Unta muda.
Usia Khadijah waktu itu 40 tahun dan Nabi Muhammad SAW usianya 25 tahun. Dalam perkawinannya nabi di karuniai 6 putra-putri, yaitu Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum dan Fatimah. Semua anak laki-laki Nabi wafat waktu masih kecil sedangkan anak perempuannya yang masih hidup sampai Nabi Muhammad SAW wafat adalah Fatimah.