Di sebuah taman yang sangat luas dan indah, hiduplah sekawanan
burung merak. Betapa Menakjubkan, dimana-mana terlihat ekor merak yang jantan yang indah mengembang. Apalagi jika musim kawin tiba, para merak jantan mengembangkan ekor mereka sehingga telihat seperti kipas nan cantik untuk memikat betina. Burung-burung merak itu senang sekali tinggal di taman ini, karena disamping banyak buah juga biji-bijian yang mereka gemari. Namun, keindahan bulu mereka tidak membuat mereka menjadi sombong. mereka tetap rendah hati.
Cerita Burung Gagak Dan Burung Merak
Burung gagak iri dengan keindahan bulu burung merak. Suatu hari saat burung-burung merak bermain, tiba-tiba datang seekor burung gagak betina. Setelah terbang kian kemari, akhirnya burung gagak ini berhasil mencuri sehelai bulu ekor burung merak yang indah. Kemudian burung gagak berkata. "
Hai merak...! Bukankah sekarang aku yang tercantik?" Burung merak pun terkejut melihat burung gagak dengan bulu ekor merak yang menancap di ekornya. Ia pun menjawab dengan rendah hati "
O iya burung gagak, kamu memang yang tercantik di antara kami".
Setelah mereka berbincang beberapa saat, kemudian burung gagak terbang berputar-putar mengelilingi taman itu. Tanpa disadari, bulu ekor merak yang di tancapkan di ekornya terjatuh. Burung merak yang ada dibawah pun memanggil burung gagak "
Hai gagak...tahukah engkau, kalau bulu ekor merak yang engkau tancapkan di ekormu terjatuh?" Burung gagak terkejut dan merasa sangat malu.
Tapi justru, burung merak iba melihat burung gagak yang buruk rupa ini ingin menjadi burung yang cantik. Kemudian burung merak berkata "
Gagak temanku, maukah kau ku beri beberapa ekor lembar bulu ekorku, dan aku akan membantu memasangkannya pada ekormu?" Akhirnya burung gagak menyadari apa yang telah dilakukannya. "
Oh merak, betapa baiknya dirimu. Sekarang aku sadar, bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi makhluk-Nya. Aku pun harus mensyukurinya dan menerima apa adanya".
Kedua burung itu pun saling berpelukan, dan burung gagak berjanji akan selalu rendah hati. Karena Tuhan tidak membedakan fisik makhluknya, amal dan perbuatannyalah yang menentukan baik buruknya makhluk itu di hadapan-Nya. Setelah itu, burung gagak terbang jauh entah kemana. Namun, dalam benaknya ia berkata "
Suatu saat nanti, aku akan membawa keluarga dan teman-temanku ke taman indah yang penghuninya cantik, ramah dan rendah hati ini".
- T A M A T -