Dalam sebuah perjalanan antara seorang ayah dan puteranya, mereka melintasi sebuah pohon rindang. Keduanyapun memutuskan untuk berhenti dibawah pohon rindang tersebut, dan ternyata pohon tersebut menjadi hal yang menarik untuk mereka simak.
"Anakku..." Ucap sang ayah tiba-tiba. Anak itupun menatap lekat ayahnya. Dengan sapaan seperti itu, sang anak paham kalau ayahnya akan mengucapkan sesuatu yang serius.
"Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon ?" Lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon yang ada di dekatnya.
"Menurutku, pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air yang bersih dari kotoran dan penyeimbang kesejukan udara" Jawab sang anak sambil matanya menanti sebuah kepastian.
"Bagus..." Spontan jawab sang ayah.
"Tapi, ada hal lain yang menarik untuk kita simak dari sebuah pohon" Tambah sang ayah sambil tiba-tiba wajahnya mendongak ke ujung dahan yang paling atas.
"Perhatikan ujung pohon yang kamu lihat, semuanya tegak lurus kearah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang miring, pohon akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya" Jelas sang ayah.
"Anakku..." ucap sang ayah sambil tiba-tiba tangan kanannya meraih punggung puteranya,
"Jadikan dirimu seperti pohon walau keadaan apapun, tetap lurus kedepan mengikuti cahaya kebenaran" ucap sang ayah begitu berkesan.
Keadaan tanah kehidupan yang kita pijak saat ini, kadang tidak berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada keadaan tidak seperti yang kita inginkan. Ada tebing yang curam, ada tanjakan yang melelahkan, ada turunan landai yang melenakan dan ada lubang-lubang yang muncul diluar dugaan.
Pohon, seperti yang diucapkan sang ayah kepada puteranya, selalu memposisikan diri pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya kebenaran. Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan, turunan godaan dan lubang jebakan.
"Sahabatku.....Jadikan dirimu seperti pohon walau keadaan apapun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran. Siapapun kamu, bagaimanapun kamu dan dimanapun kamu.....tatap dan ikutilah cahaya lurus kebenaran. Karena bila tidak, kamu akan tersesat dalam kegelapan. Dan bila terperangkap dalam gelap, jangan mengutuki kegelapan. Tapi, nyalakanlah cahaya......walaupun hanya dengan lilin".