Pada suatu hari, ada seekor kancil yang masuk ke dalam sebuah kolam yang cukup dalam. Tindakan kancil tersebut merupakan tindakan yang sangat ceroboh, ia tidak berpikir bagaimana caranya ia naik ke atas bila sudah berada di dalam kolam tersebut. Beberapa kali ia mencoba untuk memanjat, tetapi ia tidak bisa sampai ke atas hingga akhirnya ia berteriak meminta tolong.
Gajah Yang Baik Hati
"Toloong.....!.....toolooooong.....!!".
Si kancil tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si kancil ternyata terdengar oleh seekor gajah yang kebetulan sedang berjalan melewati tempat itu.
"Hai...!! Siapa yang ada di kolam itu...?"
"Aku...! Tolong aku...!!" jawab si kancil.
"Siapa kamu...?" tanya gajah.
"Aku...si kancil sahabatmu...!"
Kenapa kau bisa ada di dalam kolam ini dan berteriak meminta tolong...?"
Kancil terdiam sesaat mencari akal agar gajah mau menolongnya.
"Tolong aku mengangkat ikan ini...!"
"Apa benar kamu mendapat ikan...?"
"Benar...benar...aku mendapatkan ikan yang sangat besar..."
"Tapi, bagaimana caranya aku turun ke bawah...!"
"Sebaiknya, kamu cepat-cepat saja turun ke bawah...Sebab jika tidak cepat-cepat, ikan ini bisa lepas..."
Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia langsung turun ke bawah dengan mudah, tapi bagaimana jika naiknya nanti.
"Kancil...! Mana ikan yang kau dapatkan...?"
"Ada di sepasang kakiku...!" jawab kancil.
"Kalau aku menolongmu, lalu bagaimana aku naik dari kolam ini...!"
Kini kancil terdiam. Ia tidak menyangka gajah akan berpikir sejauh itu. Tidak seperti dirinya, karena kehausan langsung terjun ke dalam kolam tanpa berpikir akibatnya.
"Kau mau memanfaatkanku ya cil...! Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri...? tanya gajah.
Kancil hanya terdiam.
"Sekali-sekali kamu harus di beri pelajaran..." kata gajah sambil meninggalkan tempat itu.
"Waduh...sahabatku gajah. Aku mohon jangan tinggalkan aku. Toolooong......!"
Gajah tidak mendengarkan teriakan kancil. Kancil mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu, kancil mulai merasa kedinginan.
"Toolooong...toolooong....!!!" teriak kancil.
Hingga sore hari, tidak ada seekor binatangpun yang mendengar teriakan kancil.
"Aduh gawat....Aku benar-benar akan mati di tempat ini...!!" Kancil mulai membayangkan akhir hidupnya di tempat tersebut.
Lalu kancil berteriak dengan keras "Wahai langit dan bumi! Dan seluruh binatang yang ada di hutan ini. Aku bersumpah, aku tidak akan menipu untuk kepentingan dan keselamatanku sendiri, kecuali...!
Ketika kancil mengucapkan kata kecuali, kancil sengaja mengecilkan suaranya hingga hampir tidak terdengar lagi. Tidak di sangka, tiba-tiba gajah muncul di tepi kolam. Ternyata gajah tidak benar-benar pergi meninggalkan kancil sendirian, ia sengaja bersembunyi. Ia penasaran mendengar ucapan kancil yang terakhir.
"Kecuali apa...?" tanya gajah penasaran.
"Jawab pertanyaanku cil, kecuali apa...?"
"Hmm...kecuali terpaksa untuk menyelamatkan diri. Karena aku hewan kecil yang selalu terancam oleh harimau, singa, serigala dan binatang lainnya uang jahat".
"Oh begitu...!" sahut gajah. "Sekarang apakah kamu sudah sadar, dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, dan perbuatan lainnya yang merugikan binatang lain...!
"Benar...saya berjanji...!"
"Baiklah, sekarang saya akan menolongmu, cil" kata gajah.
Lalu gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap kancil dan mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas, kancil berkata.
"Terimakasih sahabatku...saya tidak akan melupakan kebaikanmu ini...!!"
Sejak saat itu, kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak pernah lagi berbuat jahil seperti apa yang pernah ia lakukan terhadap beruang dan binatang-binatang lainnya.
- T A M A T -