Kejadian mistis ini dialami oleh supir taksi di kota Surabaya. Kisah menyeramkan yang terjadi dimalam hari nan sunyi kala itu, diawali ketika ia selesai mencuci taksinya, kemudian sang supir duduk diatas kap mesin menghadap depan untuk menghilangkan rasa lelahnya setelah mencuci mobil taksinya.
Pengakuan Supir Taksi
Tiba-tiba, dari arah belakang muncul seorang wanita yang langsung membuka pintu belakang taksinya. Ia pun kaget, lalu ia menyapa :
"Loh, Taksi mbak...?"
"Iya taksi mas...!" Jawab wanita itu
"Mau Kemana...?" Tanya supir taksi lagi
"Ke Tengger Pak...!" Jawab wanita itu.
Perlu diketahui, Tengger yang dimaksud bukan Tengger daerah pegunungan di Jawa Timur. Melainkan Tengger nama sebuah perumahan di daerah Manukan. Menurut sang supir, jarak dari lokasi wanita itu naik ke Tengger berjarak sekitar 4 Kilometer.
Mengingat daerah tersebut jarang dilewati mobil dikala malam, maka supir itupun penasaran dan menanyakan "Loh, mbak tadi kesini naik apa...?". Wanita itupun hanya diam tak menjawab.
Tak lama kemudian, supir taksi mulai mencium bau parfum yang sangat menyengat, bau bunga jelasnya. Karena begitu menyengatnya bau parfum yang ia cium, hingga ia menanyakan pada si wanita itu lagi "Mbak, ini bau parfum apa ya....?". Namun lagi-lagi si wanita hanya diam tak menjawab.
Setelah beberapa waktu berselang, sampai juga taksi di tempat tujuan, kemudian wanita itu membayar biaya argo, lalu keluar dari dalam mobil. Setelah wanita itu masuk kedalam rumah, maka supir taksipun menancap gas dan meninggalkan rumah wanita itu.
Namun, apa yang terjadi...? Supir taksi itu hanya berputar-putar dijalanan yang yang berada di tengah perumahan tersebut. Selama berjam-jam ia tak dapat menemukan jalan keluar dari perumahan itu. Supir itu sangat bingung "Loh kok, dari tadi jalannya kesini lagi-kesini lagi...!" gumamnya dalam hati. Ia pun mulai curiga, lalu ia mencopoti semua pakaiannya hingga telanjang. Kemudian memakainya lagi, namun dalam keadaan terbalik.
Tidak berapa lama, ia bertemu dengan seorang satpam. Lalu ia bertanya kepada si satpam :
"Pak, ini kalau mau ke arah Surabaya, kemana ya....?"
"Oh, ini ke Timur...!" jawab satpam itu.
"Loh, ini memang daerah mana...?" tanya supir
" Ini Bunder, Lamongan...!" jawab satpam lagi
"Looohh!!!!" supir taksi seketika kaget.
Padahal, daerah Tengger Manukan jaraknya tidak jauh dari awal pertama si wanita itu naik. Sedangkan Bunder Lamongan, jaraknya agak jauh lagi karena harus memutar.
Namun ia masa bodoh, dan terus menyetir taksinya hingga tak lama kemudian, ia melihat sebuah warung kopi, lalu ia mampir untuk menenangkan dirinya. Setelah memesan secangkir kopi dan menyeruputnya, tiba-tiba si penjual kopi berkata :
"Pak, taksimu iku ono wong'e, kok sampeyan tinggal minum kopi...!" (Pak, taksimu ada orangnya, kok anda tinggal minum kopi...!).
Enggak ada kok, tadi saya baru nurunin orang kok...!".
Persis disebelahnya, seorang pembeli lain yang sedang makan nasi goreng juga mengungkapkan hal yang sama "Iya pak, itu didalam taksi ada orangnya...!".
Karena penasaran, ia pun keluar warung untuk mengecek mobil taksinya, dan hasilnya ia tidak melihat ada orang didalam taksinya. Setelah ngopi, ia pamit pada penjaga warung dan melanjutkan kembali perjalanannya ke arah Surabaya.
Di tengah perjalanan, ia melihat ada seorang ustadz menyetop taksinya. Sang ustadz membuka pintu belakang, belum juga ustadz itu masuk kedalam mobil, tiba-tiba ustadz itu berucap "Loh pak, ini dibelakang ada orangnya, nanti bayarnya gimana kalo gitu...!".
Supir itupun langsung kaget, lalu menoleh kebangku belakang. Apa yang dilihat dan dikatakan pak ustadz benar, bahwa ada orang yang sedang duduk dibangku belakang, persisi dibelakang supir. Setelah berusaha melihat wajah si penumpang yang dimaksud, supir itu terperanjat, karena penumpang tersebut adalah
wanita yang telah ia antarkan sebelumnya. Seketika kaki si supir lemas, hingga kopling dan gas tidak stabil yang menyebabkan mesin mobil seketika mati.
Pak ustadzpun merasakan ada suasana yang tidak beres, lalu ia bertanya pada si wanita itu "Ngapain kok kamu ikut terus, dari mana saja...?" tanya ustadz pada si wanita. Kemudian si wanita menjawab "Ini orangnya baik kok, ya gak papa toh aku ikut...!" jawab wanita itu. Lalu si wanita disuruh pindah oleh ustadz, tapi ia tidak mau. "Tapi ini kan bukan duniamu...!" ustadz menerangkan pada si wanita itu. "pokoknya, aku mau ikut...!" jawab wanita itu "Pokoknya aku ikut, nada lama...paling dua bulan...!" tambah wanita itu.
Menurut pengakuan supir, selama wanita itu ikut, ia tidak merasakan susahnya untuk mencari penumpang, bahkan hasilnya selalu melebihi target setoran. Ia mengakui, kejadian itu berlangsung selama dua bulan. Setelah hari terakhir ditemani yang menurut supir itu adalah wanita
Sundel Bolong, kemudian ia mengantarkan wanita itu pulang, lalu wanita itupun hilang.
Dari pengalaman pertamanya, pada saat mengantarkan wanita berambut panjang itu kesebuah perumahan di daerah Tengger Manukan, sang supir mengakui bahwa uang yang diberikan untuk membayar taksi adalah uang asli, dan
wajah cantik wanita itu dapat terlihat dengan jelas.
Sumber. IndoCropCircles dengan sedikit editing.
-
-